Kamis, 14 Desember 2017

Inilah Hama Tanaman Bayam

Ada berbagai Hama dan Penyakit adalah organisme pengganggu tanaman yang menjadi salah satu faktor ponyebab rusaknya pertumbuhan dan produksi tanaman. Bahkan, dapat menyebabkan kematian bagi tanaman sehingga menimbulkan kerugian yang besar bagi petani. Pemberantasan hama dan penyakit secara kimiawi pada pertanaman bayam diusahakan untuk ditindaklanjuti karena dapat meracuni hasil panen. Oleh karena itu, pemberian pestisida harus dihentikan kira-kira 20 hari sebelum panen (tergantung jenis pestisida yang dipakai) untuk menghindari efek residu pestisida terkonsumsi oleh manusia pada tanaman bayam.

Secara umum hama yang terdapat di areal pertanaman bayam hanya sedikit, baik pada bayam petik maupun bayam cabut. Walaupun sedikit, tetapi hama dapat menyerang tanaman mulai dari fase persemaian, pertumbuhan, sampai fase panen. Berbagai hama penting bagi tanaman bayam yaitu ulat daun, ulat penggulung daun, belalang, kutu dator, dan bekiootsiput.

1. Ulat daun
Tanda-tanda serangan pada daun berupa lubang lubang bekas gigitan pada bagian tengah dan tepi daun. Bila serangan berat maka hanya tersisa tulang daun-daun saja. Penyebab tanda-tanda tersebut adalah ulat daun. Ulat ini berwarna hijau seperti daun sehingga sulit diamati. Panjang ulat kira-kira 1-2 cm. Kelompok telurnya berbentuk lonjong atau bulat, berwarna putih, dan terbungkus bulu-bulu tipis. Pemberantasan ulat daun dilakukan dengan cara memotong daun yang terserang ulat. Bila
serangan hebat, dapat digunakan insektisida sesuai anjuran pakai.

2. Ulat penggulung daun (Hymenia recurvalis [Fabricus])
Tanda-tanda serangan adalah daun berlubang dan menggulung. Tanda-tanda tersebut disebabkan oleh ulat penggulung daun yang biasanya terdapat dalam gulungan daun tertutup oleh semacam jaringan tipis, ulatnya berwarna hijau cerah. Ngengatnya berwarna cokelat abu-abu gelap. Cara pengendaliannya dapat dilakukan seperti berikut secara manual dengan membuang daun yang terserang. Secara biologi yaitu dengan menggunakan musuh alami yang berasal dan ordo Hymenoptera dan jenis Trathala flavoorbitalis (Cameron) yang menyerang pada stadia larva ulat penggulung daun.

Baca Juga :
Cara Budidaya Jambu Biji Tabulampot Agar Cepat Berbuah Lebat
Cara Menanam Bawang Daun Dalam Pot Atau Polybag
Teh Herbal Kembang Sepatu Berkhasiat Turunkan Berat Badan
Pisang Cavendish Lengkap Dengan Budidaya Dan Cara Panennya

3. Belalang (Sexava spp.)
Tanda-tanda serangan pada daun yang masih muda terlihat bekas gigitan di bagian tepi daun dan serangannya hampir menyerupai serangan oleh ulat daun. Penyebab serangan adalah belalang (sexava spp.) yang banyak dijumpai hampir di semua areal pertanian. Hama ini disebut juga belalang daun karena warna sayapnya hijau menyerupai warna daun. Oleh karenanya, belalang sulit diamati bila telah hinggap di daun. Cara menangani hama belalang ini sangatlah mudah, dengan cara mekanik belalang dapat dikurangi. Caranya dengan menggoyangkan daun bayam ke kiri dan ke kanan dengan ujung sapu lidi agar belalang beterbangan.

4. Kutu daun (Myzus persicae)
Tanda-tanda pertama yang disebabkan oleh hama ini adalah mengisap cairan daun yang menyebabkan daun bayam melengkung dan berpilin. Bila serangan sudah berat maka daun akan rontok, pertumbuhan tanaman lambat dan kerdi. Yang menjadi penyebab adalah kutu daun yang menyerang tanaman pada saat musim kemarau. Hama ini menusuk daun dengan moncongnya, kemudian mengisap cairan daun. Serangan semakin ganas jika panas matahari semakin terik. Pengendalian hama kutu daun dilakukan secara mekanik dengan mencabut dan membakar tanaman yang terserang kutu daun. Jika serangan hebat, bisa disemprot dengan pestisida sesuai dosis anjuran.

5. Bekicot/siput
Cara menyerang hama ini adalah dengan cara memakan benih di pesemaian sehingga tanaman tidak tumbuh Pada daun, batang, dan akar bayam torlihat bekas gigitan berupa lubang-lubang. Hal ini akan menurunkan kualitas hasil panen. Pada areal sekitar tanaman yang terserang terdapat kotoran hama yang berwarna hitam. Pengendalian bekicot/siput sebagai berikut : Secara mekanik dengan mencari bekicot/siput dan membunuhnya Pengendalian dengan menggunakan perangkap dari tempurung kelapa berpintu. Di dalamnya diletakkan umpan berupa makanan beracun, yaitu campuran antara 1 kg dedak basah dengan 50 gr metaldehyde. Untuk 1 ha, dibutuhkan 50-60 kg, bekicot siput akan berdatangan masuk ke dalam tempurung kelapa untuk memakan umpan. Akhimya hama tersebut akan mati dan terkumpul dalam perangkap tersebut, perangkap ini akan lobih efektit bila dipasang pada malam hari agar tidak termakan oleh binatang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar